FILLER VS BOTOX

27 September, by FBC

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempercantik wajah dari kerutan, di antaranya filler dan botox.  Kedua jenis perawatan wajah ini sama-sama diberikan melalui suntikan dan tidak melibatkan operasi.  Sekilas tampak mirip, suntik filler dan botox ternyata punya banyak perbedaan..

Perbedaan filler dan botox

Filler dan botox adalah dua jenis perawatan wajah yang sama-sama dapat mengatasi kerutan di wajah. Namun sebelum memilih salah satunya, Anda harus tahu dulu kelebihan dan kekurangannya supaya tidak salah pilih.

Berikut perbedaan filler dan botox yang perlu diketahui.

  1. Prosedur

Botox adalah prosedur melemaskan otot-otot wajah dengan memanfaatkan racun dari bakteri Clostridium botulinum. Botox bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf di otot .

Ketika sinyal-sinyal saraf tersebut terputus, maka otot wajah yang terkena akan beku sementara. Hal inilah yang membuat kerutan jadi lebih elastis, menipis, atau bahkan hilang. 

Sementara itu, filler adalah prosedur menggunakan cairan tertentu untuk mengisi volume wajah yang menipis akibat faktor penuaan. Agen pengisi yang banyak digunakan untuk filler di antaranya:

  • Kalsium hidroksiapatit: senyawa mirip mineral yang ditemukan dalam tulang. Daya tahan sekitar 18 bulan.
  • Kolagen: merangsang pembentukan kolagen lebih banyak dalam kulit. Daya tahan sekitar 4 bulan.
  • Asam hialuronat: menambah elastisitas kulit. Daya tahan 6-12 bulan.
  • Asam poli-L-laktat: daya tahannya lebih lama, yaitu 2 tahun.
  • Polimetil metakrilat: satu-satunya agen pengisi filler permanen.

  1. Manfaat

Manfaat filler dan botox memang sama-sama dapat membantu menyamarkan kerutan di wajah. Namun, ternyata ada fungsi lain yang membedakan keduanya.


Biasanya, botox dilakukan untuk menyamarkan garis dan kerutan di wajah yang disebabkan oleh pengaruh gerakan otot (ekspresi wajah). Misalnya karena kebiasaan mengangkat alis, menyipitkan mata, senyum atau cemberut, dan sebagainya.

Itulah sebabnya mengapa suntik botox paling sering dilakukan di sekitar mata, mulut, di antara alis, dan dahi. Suntik botox tidak dapat digunakan untuk mengurangi garis-garis halus akibat kerusakan kolagen.

Di sisi lain, suntik filler lebih fokus untuk mengatasi kerutan akibat faktor penuaan. Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elastisitas dan kolagen sehingga timbul garis-garis halus di wajah.

Beda dengan botox, suntik filler lebih banyak dilakukan pada area wajah yang mudah mengendur, seperti bibir, sekitar mulut, dan pipi. Tidak hanya membantu mengencangkan kulit, botox juga dapat mengisi volume pada bibir dan pipi supaya tidak terlalu cekung.

Baca Juga: Menghilangkan Kerutan di Sekitar Mulut

  1. Efektivitas

Filler dan botox memberikan hasil yang berbeda-beda. Namun secara umum, filler dianggap lebih efektif dan hasilnya bertahan lebih lama daripada botox.


Botox mampu membuat wajah Anda tampil cantik dan awet muda hanya dalam waktu 2 minggu. Akan tetapi, diperlukan botox berulang agar kerutan di wajah dapat berkurang secara maksimal. Daya tahan filler cenderung lebih lama, tergantung dari bahan isian yang digunakan.

  1. Efek samping

Berbicara soal perawatan wajah, tentu tidak terlepas dari kemungkinan efek samping yang dapat muncul. Begitu pula ketika Anda melakukan filler atau botox. 

Botox

Sejumlah efek samping botox di antaranya:

Untuk mengurangi efek samping tersebut, dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata sebelum suntik botox dilakukan. Anda juga harus berhenti minum obat pengencer darah beberapa hari sebelum tindakan untuk mencegah risiko memar.

Itulah mengapa menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), botox hanya direkomendasikan pada orang-orang yang tubuhnya fit. Semakin baik daya tahan tubuhnya, maka semakin kecil pula efek sampingnya.

Hindari melakukan suntik botox jika Anda:

  • Sedang hamil atau menyusui
  • Mempunyai otot wajah yang lemah
  • Sedang memiliki masalah kulit, seperti kulit tebal atau bekas luka yang cukup dalam
  • Mengidap multiple sclerosis atau penyakit neuromuskular lainnya

Filler

Suntik filler memang lebih efektif dan memuaskan daripada botox. Namun hati-hati, risiko efek sampingnya pun juga lebih besar.

Beberapa efek samping filler di antaranya:

Sebelum memilih antara filler atau botox, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter atau ahli kecantikan tersertifikat. Dokter akan membantu Anda menentukan mana perawatan wajah terbaik sesuai kebutuhan. Tentunya dengan efek samping seminimal mungkin.

Get Our Products Online